Ponorogo – jatimsatu.com - Upaya menjadikan Rutan Kelas IIB Ponorogo sebagai sekolah budaya mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Pada Senin (10/2/2025), Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko secara simbolis menyerahkan seperangkat peralatan Reyog Ponorogo kepada Rutan Ponorogo dalam sebuah acara di Ruang Serbaguna Rutan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, serta jajaran Rutan Ponorogo.
Kedatangan Bupati dan rombongan sekitar pukul 16.00 WIB disambut dengan meriah oleh gamelan dan tarian khas Reyog Ponorogo, yaitu Jathil dan Bujang Ganong. Suasana semakin semarak ketika warga binaan menunjukkan kebolehan mereka dalam membawakan seni tradisional yang menjadi ikon Ponorogo tersebut.
Kepala Rutan Ponorogo, Agus Imam Taufik, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Rutan Ponorogo telah dikonsep sebagai sekolah budaya dengan mengangkat kearifan lokal Reyog Ponorogo. Ia mengapresiasi bantuan yang diberikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo serta menegaskan komitmen untuk terus mengembangkan program ini.
"Dengan bantuan luar biasa dari Pak Bupati dan Ibu Wakil Bupati, hari ini kami menerima seperangkat alat Reyog. Kami ucapkan banyak terima kasih. Tentu ini akan kami kembangkan lebih lanjut. Kami juga mewajibkan warga binaan untuk ikut serta dalam sanggar yang kami namakan Sanggar Sardulo Condrodimuko. Saat ini sudah ada sekitar 30 warga binaan yang tergabung di dalamnya," ujar Agus Imam Taufik.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pun tak dapat menyembunyikan kekagumannya atas penampilan warga binaan yang begitu kompak dan energik dalam membawakan kesenian Reyog.
"Melihat penampilan grup Reyog Sardulo Condrodimuko, saya ingin mereka tidak hanya tampil di dalam rutan. Ketika ada tamu kehormatan dari manapun, saya ingin mengundang Sardulo Condrodimuko. Musiknya sudah luar biasa, kendangnya mantap, tarian-tariannya kompak, terompetnya cetho, Bujang Ganongnya oke—pokoknya semuanya sempurna. Ini luar biasa! Semoga ke depan rutan ini benar-benar menjadi sekolah budaya," ujar Sugiri Sancoko dengan penuh antusias.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan program pembinaan berbasis budaya ini dapat terus berkembang, memberikan manfaat positif bagi warga binaan, serta melestarikan kesenian khas Ponorogo. Rutan Ponorogo kini bukan sekadar tempat pembinaan, tetapi juga ruang bagi para warga binaan untuk mengasah keterampilan seni dan melestarikan warisan budaya daerah.(abw)
Posting Komentar