Reyog Sardulo Condrodimuko Rutan Ponorogo Siap Guncang IPPAFest 2025

Ponorogo, 18 April 2025 – jatimsatu.com - Di balik tembok tinggi Rumah Tahanan Kelas IIB Ponorogo, denyut seni tetap berdetak kencang. Setiap denting gamelan dan derap kaki penari Reyog menjadi bukti bahwa semangat dan kreativitas tak bisa dikekang oleh batas ruang. Grup kesenian Reyog Sardulo Condrodimuko kini tengah bersiap menyambut panggung besar: IPPAFest 2025, yang akan digelar di Lapangan Banteng, Jakarta, pada 23 April mendatang.

Apa yang membuat grup ini istimewa bukan sekadar kualitas pertunjukan mereka, melainkan siapa yang ada di baliknya. Sardulo Condrodimuko merupakan kolaborasi harmonis antara petugas dan warga binaan. Mereka bukan hanya berlatih bersama, tapi juga membangun harapan baru bersama.

“Latihan kami lakukan setiap hari. Kami tidak hanya ingin tampil, tapi menunjukkan bahwa kami juga bisa berkarya,” ujar salah satu penari, seorang warga binaan, dengan mata berbinar.

Latihan yang dilakukan sejak beberapa pekan terakhir, kini mencapai puncaknya. Koreografi, tata musik, hingga pesan filosofis dari kesenian Reyog Ponorogo dipoles sedemikian rupa agar tampil maksimal. Semangat kebersamaan terpancar kuat di antara para personel tim.

Di balik kekompakan ini, ada sosok Rendi Ferdani, sang pembina sekaligus penata artistik. Rendi memainkan peran krusial dalam meramu elemen tradisional dan sentuhan inovatif, tetap berpijak pada nilai luhur budaya Reyog. “Kami ingin pertunjukan ini menjadi ekspresi batin, bukan sekadar tontonan,” ungkapnya.

Keikutsertaan mereka dalam IPPAFest bukan hanya membawa nama Rutan Ponorogo, tapi juga mengangkat marwah kebudayaan Ponorogo ke panggung nasional. Kepala Rutan Ponorogo pun memberikan apresiasi tinggi. “Ini bagian dari pembinaan karakter dan mental. Kami bangga, dan mendukung penuh,” katanya.

IPPAFest atau Indonesia Prison Performance Art Festival adalah panggung tahunan yang menjadi saksi perubahan. Di sinilah jeruji tak lagi menjadi batas, melainkan jendela bagi karya dan asa.

Saat Sardulo Condrodimuko nanti menari di Jakarta, mereka tak hanya membawakan Reyog. Mereka membawakan pesan: bahwa di balik batas, harapan tetap menari.(abw)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca