Ponorogo, jatimsatu.com — Suasana Aula Rutan Kelas IIB Ponorogo pagi ini terasa lebih semarak dari biasanya. Aroma roti manis yang baru dipanggang menguar di udara, seolah menjadi bukti nyata semangat para warga binaan yang tengah serius mengikuti pelatihan pembuatan roti dan kue.
Memasuki hari ketujuh, program pelatihan hasil kerja sama antara Rutan Ponorogo dan Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Ponorogo ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Sebanyak 15 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) — terdiri dari 8 laki-laki dan 7 perempuan — tampak antusias mengikuti setiap arahan dari instruktur, Ibu Widya, yang dengan sabar membimbing mereka mengolah adonan hingga menjadi roti siap saji.
Hari ini mereka belajar membuat roti manis dengan berbagai isian dan mempraktikkan cara menggunakan oven rumahan. Tidak hanya itu, beberapa peserta bahkan mulai menunjukkan kreativitasnya dalam membentuk dan memberi variasi rasa pada hasil buatan mereka.
Kehadiran Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, Jumadi, menambah semangat tersendiri bagi peserta. Ia menyempatkan diri meninjau langsung kegiatan pelatihan dan menyampaikan dukungan penuh terhadap program pembinaan ini.
“Harapannya, setelah mereka selesai menjalani masa pidana, mereka bisa pulang dengan bekal keterampilan yang bermanfaat dan bisa mandiri,” ujar Jumadi.
Instruktur pelatihan, Ibu Widya, juga mengapresiasi semangat para peserta. “Kemajuannya sangat terasa. Mereka cepat tanggap, dan sudah mulai berani berinovasi. Ini menjadi pertanda positif jika suatu hari nanti mereka ingin membuka usaha,” katanya.
Salah satu peserta, SL, warga binaan perempuan, menyampaikan rasa syukurnya. “Saya dulu tidak bisa membuat roti, tapi sekarang saya sudah bisa. Setelah bebas nanti, saya ingin buka usaha kecil di rumah,” ucapnya penuh harapan.
Pelatihan ini tidak hanya berjalan aman dan tertib, tetapi juga menjadi sarana membangun kepercayaan diri dan motivasi baru bagi para peserta. Dokumentasi kegiatan hari ini pun telah disiapkan untuk laporan resmi kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur.
Dengan menggandeng mitra eksternal seperti BLK, Rutan Ponorogo berharap pelatihan ini bisa diperluas ke bidang-bidang lain, sehingga para warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan lebih siap dan memiliki daya saing yang kuat.(abw)
Posting Komentar