Telaga Ngebel Siap Gelar Prosesi Larungan 27 Juni Mendatang

Ponorogo, jatimsatu.com – Telaga Ngebel kembali akan menjadi pusat perhatian dalam gelaran budaya Grebeg Suro 2025. Warga Kecamatan Ngebel bersiap menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1447 Hijriah melalui prosesi Larungan yang digelar pada Jumat, 27 Juni 2025 mendatang.

Sejumlah 17 rangkaian acara telah disiapkan untuk menyemarakkan perayaan tahunan tersebut. Camat Ngebel, Andri Hendratmoyo, menyebutkan berbagai kegiatan budaya akan mewarnai kawasan wisata andalan Kabupaten Ponorogo itu.

“Mulai dari panjamasan wedhus kendit, Lampah Tatri Obor Sewu, Festival Buceng Sedekah Bumi, hingga puncaknya di Larungan Buceng Agung dan parade speedboat. Semua akan dikemas meriah,” ujarnya saat memimpin rapat koordinasi di Balai Desa Ngebel, Selasa (17/6/2025).

Andri menegaskan, keindahan Telaga Ngebel akan semakin memesona dengan balutan tradisi yang telah turun-temurun digelar masyarakat setempat. “Rangkaian prosesi Larungan ini membentuk gerakan teatrikal yang khas. Ditambah background telaga yang memang sudah indah, membuatnya semakin istimewa,” katanya.

Pemerintah Kecamatan Ngebel bersama delapan desa dan para tokoh masyarakat, termasuk pemuka agama, turut dilibatkan dalam penyelenggaraan tradisi sakral ini. Antusiasme warga pun disebut meningkat.

“Tahun ini ada 19 Buceng Sedekah Bumi dari desa-desa yang siap ikut difestivalkan, belum termasuk Buceng Agung yang menjadi simbol utama pelarungan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Larungan Mujianto mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan dua skenario, mengingat pelaksanaan Larungan bertepatan dengan hari Jumat.

“Kami sudah siapkan plan A dan B. Segala teknis pengarakan dan pelarungan akan kami atur agar berjalan khidmat dan tertib,” jelasnya.

Mujianto menyebut geladi bersih akan dilaksanakan pada Rabu, 25 Juni 2025. Sehari kemudian, rangkaian acara dimulai sejak pagi.

Sejumlah pentas seni juga turut meramaikan Larungan tahun ini. Di antaranya, penampilan tari Ombyak Tri Murti dan Bedoyo Larung yang akan membuka prosesi pelarungan. Tak ketinggalan, grup reog remaja dari SMPN 1 Ngebel serta kelompok karawitan PKK Desa Wagir turut unjuk kebolehan.

“Sebagai penutup, akan digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk di tepi telaga. Harapannya, Larungan tahun ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang membanggakan Ponorogo,” pungkas Mujianto.

Reporter: Tim jatimsatu.com
Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments

Dibaca