Ponorogo, jatimsatu.com – Upaya melestarikan sekaligus mengembangkan warisan budaya adiluhung terus dilakukan Pemerintah Desa (Pemdes) Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. Salah satunya dengan mendatangi pembuat keris, Supriadi, di Desa Terpatih, Galak, Kecamatan Slahung, Selasa (16/9/2025).
Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar desa untuk memiliki pusaka berupa keris sebagai identitas sekaligus simbol kekayaan budaya, seni, dan filosofi masyarakat.
“Kedatangan kita ini ingin mewujudkan harapan agar Desa Karangpatihan memiliki pusaka berupa keris. Nantinya keris ini menjadi identitas sekaligus simbol budaya yang diwariskan leluhur,” terang Eko Mulyadi usai menempa keris bersama Empu Supriadi.
Eko menambahkan, kehadiran pusaka desa diharapkan juga dapat menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal keris sebagai warisan budaya yang telah diakui UNESCO sejak 25 November 2005 dan ditetapkan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Dunia pada 4 November 2008.
"Dari berbagai pertimbangan, kami memilih Empu Supriadi yang berasal dari Ponorogo. Semoga harapan kita ini berjalan dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Supriadi menyambut antusias saat mendapat amanah dari Pemdes Karangpatihan. Sebagai tanda dimulainya pembuatan keris, Kepala Desa Eko Mulyadi melakukan prosesi menempa besi sebanyak tujuh kali.
"Hari ini Pak Eko menempa tujuh kali sebagai simbol dimulainya pembuatan keris. Mohon doa restu agar semua tahapan berjalan dengan baik,” pungkas Supriadi.(dd)
Posting Komentar