Ponorogo-jatimsatu.com-Kang Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, secara resmi memperkenalkan produk unggulan dari Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, dalam upaya mendukung pengembangan ekonomi lokal.
Penyampaian ini dilakukan dalam acara Baksos PKK sekaligus promosi produk unggulan yang diadakan di Desa Bringinan pada hari Kamis, 21 September 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sugiri Sancoko memberikan penekanan terhadap potensi ekonomi Desa Bringinan dan berbagai inovasi yang telah dihasilkan oleh masyarakat setempat. Produk unggulan yang dipamerkan meliputi bibit pisang Cavendish, teh kesehatan bunga telang, Bioaktivator, dan kerupuk ampas tahu.
Bupati Sugiri Sancoko menyatakan pentingnya mendukung dan mempromosikan produk-produk unggulan dari berbagai desa di Ponorogo.
“Desa Bringinan memiliki potensi besar dalam pengembangan produk-produk unggulan. Kami berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan pengembangan ekonomi di tingkat desa,” kata Bupati Sugiri Sancoko.
Sementara itu, Barno, Kepala Desa Bringinan menyampaikan, inovasi yang luar biasa dalam menghasilkan produk unggulan yang terinspirasi dari kebutuhan dan aspirasi masyarakat setempat.
Menurutnya, kreativitas masyarakat menjadi pendorong utama dalam mengembangkan produk-produk unggulan yang membanggakan dan memperkokoh ekonomi desa.
“Desa Bringinan ini banyak produk-produk yang bisa ditampilkan, sehingga pada hari ini kita coba mengeksplor melalui Pak Bupati untuk dikenalkan di masyarakat luas,” jelas Barno.
Salah satu inovasi menonjol adalah kerupuk ampas tahu, menurut Barno, ide untuk memadukan tahu dengan cita rasa lokal dan teknik pengolahan tradisional dihasilkan melalui kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa, mulai produksi di tahun 2018.
Tak hanya itu, produk teh kesehatan bunga telang juga menjadi daya tarik tersendiri. Inspirasi untuk mengolah bunga telang menjadi teh kesehatan berasal dari keinginan masyarakat untuk memanfaatkan potensi alam yang dimiliki desa mereka. Teh ini diproduksi secara alami dan memiliki manfaat kesehatan yang diakui secara luas.
“Ini asli produksi sini sekaligus petaninya juga warga desa Bringinan,” ungkapnya.
Bioaktivator, suatu formula yang memadukan teknologi dan pengetahuan masyarakat lokal, juga menjadi salah satu produk unggulan Desa Bringinan.
“Produk yang satu ini kami bekerjasama dengan Universitas Brawijaya pada waktu KKN kemarin,” paparnya.
Lanjut Barno, yang tak ketinggalan adalah bibit pisang Cavendish, sengaja dikembangkan mengingat mahalnya harga bibit di pasaran.
“Kalau kita bisa membuat bibit pisang cavendish sendiri, kenapa harus beli mahal-mahal,” tegas Barno.
Dengan inovasi berbasis masyarakat seperti ini, Desa Bringinan menjadi contoh sukses bagaimana kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan produk unggulan yang memajukan perekonomian lokal dan memberi manfaat bagi seluruh komunitas.(adv/dd)
Posting Komentar