Ponorogo, jatimsatu.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang aman dan tertib. Pada Jumat pagi, 9 Mei 2025, rutan tersebut menggelar kegiatan pemusnahan barang-barang hasil razia selama periode Januari hingga April 2025. Kegiatan ini berlangsung di halaman depan Rutan Ponorogo dan berjalan dengan tertib.
Barang-barang yang dimusnahkan berasal dari berbagai penggeledahan rutin yang dilakukan di blok hunian warga binaan. Mulai dari alat elektronik yang tidak diizinkan, kabel ilegal, hingga benda tajam—seluruhnya dimusnahkan sebagai bentuk tindakan tegas terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban.
Plt. Kepala Rutan Ponorogo, Jumadi, bersama jajaran pejabat struktural dan Kepala Regu Pengamanan (Karupam), hadir langsung dalam kegiatan ini. Tidak hanya itu, sebagai bagian dari upaya transparansi dan edukasi, dua warga binaan laki-laki dan dua perempuan juga turut menyaksikan jalannya pemusnahan.
“Ini adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam menjaga lingkungan rutan agar tetap aman dan bersih. Razia kami lakukan secara berkala dan hasilnya langsung kami musnahkan secara terbuka,” ungkap Jumadi.
Kehadiran perwakilan warga binaan dalam kegiatan ini menjadi bagian dari pendekatan humanis yang dilakukan oleh pihak rutan. Selain sebagai saksi, keikutsertaan mereka diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran hukum serta memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan suasana rutan yang tertib.
“Kami ingin semua proses penegakan aturan dilakukan secara terbuka dan adil. Ini sekaligus menjadi sarana edukasi langsung bagi para warga binaan,” tambah Jumadi.
Seluruh kegiatan ini telah didokumentasikan dan dilaporkan kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur serta ditembuskan ke Direktur Jenderal Pemasyarakatan. Ke depan, Rutan Ponorogo berkomitmen untuk terus melaksanakan razia secara rutin sebagai bagian dari strategi deteksi dini serta upaya mewujudkan pemasyarakatan yang tidak hanya aman dan tertib, tetapi juga mengedepankan pendekatan yang humanis.(abw)
Posting Komentar