Kirab Pusaka 1 Suro Kraton Surakarta, Tujuh Pusaka Sakral Diarak Sambut Tahun Baru Jawa

Surakarta, jatimsatu.com – Tradisi sakral Kirab Pusaka 1 Suro kembali digelar oleh Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kamis malam (26/6/2025), dalam rangka menyambut Tahun Baru Jawa 1 Suro atau 1 Muharam Tahun Je 1958. Prosesi ini dipimpin langsung oleh Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram, yang membawa salah satu pusaka utama Kraton.

Kirab dimulai tepat pukul 20.00 WIB dari dalam Kraton melalui pintu Kori Kamandungan, diawali dengan doa wilujengan di Sasana Maligi yang dipimpin oleh ulama Kraton. Doa ini sebagai bentuk permohonan keselamatan dan keberkahan untuk bangsa di tahun yang baru.

Kirab ini turut dihadiri oleh Raja Surakarta SISKS Pakoe Boewono XIII, beserta keluarga besar Kraton seperti GKR Pakoe Boewono, GKR Timoer Rumbay Kusumadewayani, dan GRAy Devi Lelyana Dewi. Para abdi dalem, Sentono Dalem, hingga rakyat dari berbagai daerah juga turut memadati jalur kirab.

Prosesi kirab semakin khidmat dengan hadirnya lima ekor kebo bule, termasuk sang kerbau keramat Kanjeng Kyai Slamet yang memimpin barisan terdepan. Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute kirab untuk menyaksikan langsung momen langka ini.

Dari kalangan nasional, hadir pula sejumlah tokoh penting seperti Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur Jawa Tengah Muhammad Lutfi, serta Wali Kota Surakarta Respati Ardi dan Wakil Wali Kota Astrid.

Pengageng Sasana Wilapa, KPA Danni Nur Adiningrat, menegaskan bahwa kirab ini bukan sekadar tradisi tahunan, namun juga sarana spiritual dan refleksi diri bagi seluruh elemen masyarakat.

“Malam Suro menjadi momentum untuk mengingat perjalanan setahun ke belakang dan menyiapkan diri menyambut tahun yang baru dengan niat kebaikan,” ujarnya.

Dalam kirab kali ini, tujuh dari total 13 pusaka utama Kraton diarak dan disemayamkan sepanjang prosesi. Masing-masing pusaka memiliki nilai historis dan simbolis tinggi, merepresentasikan peradaban, keberanian, dan kebijaksanaan leluhur Mataram.

Danni juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadikan kirab ini sebagai inspirasi dalam menjaga adat dan budaya lokal.

“Kami berharap, masyarakat dari berbagai suku dan latar belakang bisa lebih peduli terhadap adat dan budaya daerah masing-masing. Ini penting sebagai fondasi kebudayaan nasional dan benteng dari gempuran budaya asing,” tegasnya.

Kirab 1 Suro telah menjadi agenda budaya tahunan Kraton Surakarta yang bukan hanya sakral, namun juga menjadi identitas kebudayaan Jawa yang lestari hingga kini.


Reporter: Tim jatimsatu.com
Editor: Redaksi

0/Post a Comment/Comments

Dibaca