Ponorogo, jatimsatu.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo kembali menunjukkan komitmennya dalam membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui program pelatihan kejuruan. Pada Senin (2/6/2025), pelatihan “Pembuatan Roti dan Kue” resmi ditutup dalam sebuah seremoni yang digelar di Aula Rutan pada pukul 10.30 WIB.
Pelatihan yang diikuti oleh 16 peserta — terdiri dari 9 WBP laki-laki dan 7 WBP perempuan — merupakan hasil kolaborasi antara Rutan Ponorogo dan Balai Latihan Kerja (BLK) Ponorogo. Hadir dalam kegiatan penutupan ini Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo M. Agung Nugroho, Kepala BLK Ponorogo beserta jajarannya, serta seluruh peserta pelatihan.
Dalam sambutannya, Karutan menyampaikan apresiasi atas dukungan dari BLK Ponorogo dan menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal bagi warga binaan untuk menatap masa depan yang lebih baik.
“Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam proses pembinaan narapidana. Kami percaya bahwa pembekalan keterampilan akan memberi peluang baru bagi warga binaan untuk lebih siap kembali ke tengah masyarakat,” ujar M. Agung Nugroho.
Pelatihan yang telah berlangsung selama beberapa waktu ini memberikan materi mulai dari dasar pengolahan bahan, teknik pembuatan, hingga pengemasan produk roti dan kue. Seluruh proses pelatihan dilakukan di dalam Rutan dengan bimbingan langsung dari instruktur berpengalaman dari BLK.
Yang menarik, seluruh peserta menerima dua sertifikat resmi, yakni Sertifikat Menyelesaikan Pelatihan dan Sertifikat Lulus Uji Kompetensi. Sertifikat ini menjadi bukti keterampilan yang telah dikuasai dan diharapkan mampu meningkatkan daya saing serta rasa percaya diri para WBP saat kembali ke masyarakat.
Program pelatihan ini menjadi bagian dari strategi pembinaan berbasis keterampilan kerja yang lebih manusiawi, progresif, dan berorientasi masa depan. Rutan Ponorogo berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dengan berbagai pihak eksternal guna memperluas akses pelatihan bagi para WBP.
Penutupan pelatihan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan perubahan bagi para peserta. Dengan bekal keterampilan yang diperoleh, para WBP diharapkan dapat menjalani hidup secara lebih mandiri dan produktif setelah masa pidana mereka berakhir.(abw)
Posting Komentar