"Ngumpulke Balung Pisah" 250 Warga Berbagai Negara Kunjungi Ponorogo

Ponorogo-jatimsatu.com-Bertajuk “Ngumpulke Balung Pisah” 250 warga diaspora Jawa dari berbagai negara mengunjungi beberapa kota di Pula Jawa, 12 – 18 Juni 2023. Kabupaten Ponorogo menjadi kota ke-4 yang dikunjungi setelah Magelang, Jokjakarta, dan Solo. 

Tiba di Ponorogo, Kamis (15/6/2023), Rombongan diaspora Jawa dari Afrika Selatan, Australia, Belanda, Malaysia, Singapura, Kaledonia Baru, Amerika, dan Suriname tersebut disambut oleh Kang Bupati Sugiri Sancoko dan Wabup Bunda Lisdyarita di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo. 

Turun dari bus mereka langsung disuguhi kesenian Reog Ponorogo dan Jaran Thik. Fragmen Suminten Edan, Karawitan, dan kuliner khas Jawa juga disajikan kepada mereka. Nampak terlihat mereka begitu menikmati sajian tersebut. 

“Mereka dari Kaledonia Baru, Amerika, Singapura, Malaysia, Suriname dan beberapa negara lainya datang ke Ponorogo dalam rangka kunjungan ke beberapa titik di daerah Jawa,” ujar Kang Bupati. 

Melalui kunjungan ini Kang Bupati Sugiri Sancoko berharap diaspora Jawa mengenal dan merasakan langsung budaya leluhur mereka. 

“Di Ponorogo diajak jalan-jalan menikmati kesenian, kuliner, dan juga diceritakan cerita-cerita tentang Ponorogo. Ketika mendengar dari nenek – nenek mereka, tapi belum mengalami, hari ini mereka mengalami langsung,” ungkap Kang Bupati.

Kang Bupati juga menilai kunjungan mereka menjadi kesempatan emas mengenalkan keindahan alam, budaya, dan kuliner Ponorogo. Serta menjadi awal merajut hubungan dan kerja sama yang lebih erat lagi. 

“Dengan ini bisa Ponorogo akan lebih dikenal luas, Ponorogo bisa disiarkan ke dunia. Semoga terjalin kerja sama yang elok,” harapnya. 

Sementara itu, duta besar Suriname untuk Indonesia, Erick Rahmat Moertabat merasakan kesan indah ketika menginjakkan kakinya di Bumi Reog. Keramahan warganya, keindahan seni budayanya, kenikmatan kulinernya membuat ia merasa bangga menjadi orang Jawa. 

"Saya terharu sekali, ketika turun dari bus sudah disambut dengan seremoni yang indah. Membuat saya bangga menjadi orang Jawa. Kakek dari ayah orang Surabaya, nenek dari ayah orang Jogja, kakek dan nenek dari ibu Garut dan Sumedang,” ungkapnya.(dd)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca