Ponorogo-jatimsatu.com-Keris bukan klenik, keris adalah budaya, keris adalah ilmu pengetahuan, dan keris adalah seni. Itulah misi yang ingin disampaikan Pemerintah Kabupaten Ponorogo kepada generasi muda ketika bersama Paguyuban Aji Wengker mengadakan Pagelaran Pusaka Wengker Grebeg Suro 2023 di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo. Dibuka oleh Wakil Bupati Bunda Lisdyarita, Rabu (12/7/2023), pagelaran keris dibuka untuk umum, 12 – 14 Juli 2023.
Titis Mursito ketua Paguyuban Aji Wengker menginformasikan ada 172 pusaka dari berbagai era yang dipamerkan. Mulai dari era tangguh wengker sepuh (Mataram Kuno, Jenggala, Panjalu, Singosari, Pajajaran, dan Majapahit), tangguh wengker madya ( era Kasultanan Demak, Pajang, dan Mataram), tangguh wengker anom (era Kartasura, Ngayogyakarta, dan Surakarta), tangguh wengker kamardikan (era kemerdekaan hingga 2000), hingga tangguh wengker milenia (di atas tahun 2000).
Selain pameran pusaka, lanjut Titis, masyarakat bisa mengikuti sarasehan pusaka (13/7), workshop pembuatan keris oleh Empu Teguh Guno Anom Mageti V (12-14/7), serta bursa dagang pusaka dan aksesoris (12-14/7).
“Ada 172 pusaka yang kita pamerkan. Selain itu ada bursa pusaka dari teman-teman se Jawa dan Madura. Secara khusus kami mendatangkan Mas Teguh Guno Anom Empu Mageti V,” ungkap Titis.
Sementara itu, Wakil Bupati Bunda Lisdyarita menekankan selain nguri-nguri budaya, pagelaran pusaka penting digelar memberikan pemahaman kepada generasi muda, bahwa keris budaya luar biasa. Di dalamnya terkandung nilai seni dan filosofi tinggi, juga pengetahuan tentang ilmu metalurgi / logam.
“Kami berharap ini menjadi pengetahuan penting bagi generasi muda agar lebih mengenal keris dan turut melestarikan budaya ini,” ujar Bunda Lisdyarita.(dd)
Posting Komentar