26.840 Rumah Tangga di Jawa Timur Nikmati Program Listrik Gratis

 

Ponorogo -jatimsatu.com– Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang digagas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjadi angin segar bagi 26.840 rumah tangga kurang mampu di Jawa Timur. Melalui program ini, keluarga yang sebelumnya kesulitan mendapatkan akses listrik kini dapat menikmati fasilitas listrik sendiri secara gratis.

Dalam acara Sosialisasi dan Penyalaan Pertama BPBL di Desa Jalen, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Kamis (12/12/2024), Koordinator Humas dan Layanan Informasi Publik Ditjen Ketenagalistrikan, Pandu Satria Jati, menjelaskan bahwa BPBL hadir untuk membantu masyarakat yang tidak mampu membayar biaya pemasangan listrik, meski jaringan listrik sudah tersedia di depan rumah.

“Masih ada masyarakat, baik di desa maupun kota, yang berbagi sambungan listrik dengan tetangga karena tidak mampu membayar biaya pasang baru. Program BPBL ini diharapkan membawa manfaat besar dengan memberikan kemandirian listrik bagi penerimanya,” ujar Pandu.

Anggota DPR RI, Sartono, turut hadir dalam acara ini dan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi pemerintah, PLN, dan Kementerian ESDM dalam memperjuangkan akses listrik bagi masyarakat kurang mampu. “Kita hadir untuk satu tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Semoga program ini terus berlanjut dan semakin banyak keluarga yang terbantu,” ungkapnya.

Staf Ahli Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Priyo Wurianto, menambahkan bahwa ketersediaan listrik tak hanya menciptakan kenyamanan tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. “Dengan listrik, masyarakat bisa mengembangkan usaha dan meningkatkan perekonomian keluarga,” katanya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Ponorogo, Harjono, mengucapkan terima kasih atas program BPBL yang memberikan manfaat nyata bagi warganya. “Semoga program ini terus berlanjut dan semakin banyak warga Ponorogo yang terbantu,” ujar Harjono.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh penerima manfaat, seperti Satiyem (90), warga Desa Jalen. Selama ini, ia mengandalkan sambungan listrik dari tetangga untuk penerangan di rumahnya. Kini, ia bisa menikmati fasilitas listrik sendiri. “Alhamdulillah, terima kasih. Sekarang rumah saya sudah terang,” tutur Satiyem penuh syukur.

Cerita serupa disampaikan oleh Asep Supianto (33), seorang buruh yang sebelumnya berbagi sambungan listrik dengan orang tuanya. “Sekarang enak, sudah bisa punya kulkas sendiri buat simpan makanan anak saya,” kata Asep dengan senyum bangga.

Program BPBL ini tidak hanya memberikan akses listrik, tetapi juga membuka peluang kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat kurang mampu. Pemerintah berharap program ini dapat terus berjalan dan memberi manfaat bagi lebih banyak keluarga di seluruh Indonesia.(abw)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca