Ponorogo, jatimsatu.com – Langit pagi yang cerah di Rutan Kelas IIB Ponorogo pada Senin (27/5/2025) menjadi saksi dari sebuah langkah penting dalam upaya memerangi bahaya narkotika. Dalam suasana yang penuh semangat dan kesadaran kolektif, seluruh jajaran petugas Rutan mencanangkan Deklarasi Anti Narkoba sebagai bentuk nyata komitmen mendukung program Rutan Bersinar (Bersih dari Narkoba).
Digelar di halaman dalam Rutan, acara ini tak sekadar seremoni. Ia menjadi panggilan moral dan tanggung jawab bersama. Hadir dalam kegiatan ini seluruh pegawai Rutan, jajaran struktural, serta tamu undangan dari Polsek dan Koramil Kota Ponorogo, memperlihatkan kuatnya sinergi antarinstansi dalam menghadapi persoalan narkoba yang kian kompleks.
Kepala Rutan Ponorogo, Muhammad Agung Nugroho, dalam sambutannya menekankan pentingnya integritas dan kekompakan seluruh jajaran. “Perang terhadap narkoba tidak bisa dilakukan secara setengah-setengah. Kita harus bergerak bersama, menjaga diri, menjaga integritas, dan membuktikan bahwa Rutan Ponorogo benar-benar zero tolerance terhadap narkoba,” ujarnya penuh penegasan.
Suasana menjadi lebih khidmat ketika seluruh pegawai Rutan serempak membacakan deklarasi anti narkoba. Pernyataan tegas yang memuat komitmen menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba, memperkuat sistem pengawasan, hingga mendukung penegakan hukum tanpa pandang bulu, menggema di udara — menjadi semacam ikrar kolektif yang membangkitkan rasa bangga dan tanggung jawab.
Penandatanganan deklarasi oleh para pejabat struktural pun menjadi simbol komitmen nyata. Dokumen yang akan dipajang sebagai pengingat moral itu kini menjadi lambang dari tekad bulat Rutan Ponorogo untuk menjadi lembaga pemasyarakatan yang bersih, aman, dan bebas dari pengaruh narkotika.
Perwakilan dari Polsek dan Koramil Kota Ponorogo juga menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif ini. Polri menekankan pentingnya deteksi dini dan pencegahan sistematis, sementara TNI menyatakan dukungannya dalam menjaga stabilitas dan mendorong kolaborasi antarlembaga sebagai kunci keberhasilan.
Acara ditutup dengan sesi dokumentasi dan refleksi internal. Tidak ada hura-hura berlebihan, yang tersisa adalah semangat baru, wajah-wajah serius namun optimis, dan satu keyakinan: bahwa perubahan besar selalu dimulai dari komitmen kecil yang dijaga bersama.
Dengan pencanangan ini, Rutan Ponorogo menegaskan tekadnya — tidak hanya sebagai tempat menjalani hukuman, tetapi sebagai ruang pemulihan dan pembinaan, di mana harapan tumbuh, dan masa depan bisa diraih kembali, tanpa bayang-bayang narkoba.(abw)
Posting Komentar