Perkuat Mental dan Iman, Warga Binaan Nasrani Rutan Ponorogo Ikuti Kebaktian Rohani

PONOROGO, Jatimsatu.com – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Ponorogo terus berkomitmen menghadirkan pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satunya melalui kegiatan kebaktian rohani bagi Warga Binaan beragama Nasrani yang digelar pada Sabtu (27/12/2025) di Aula Rutan Ponorogo.

Kegiatan ibadah tersebut diikuti oleh lima Warga Binaan, terdiri dari empat laki-laki dan satu perempuan. Seluruh peserta tampak mengikuti rangkaian kebaktian dengan penuh kekhusyukan sebagai bagian dari proses pembinaan mental dan spiritual selama menjalani masa pidana.

Kebaktian dilayani oleh tim dari Yayasan Abdi Bina Sejahtera (YABES) dengan pemateri Stefanus Samadi, dkk, serta Evangelis Jenny S., M.Th. Dalam ibadah tersebut diangkat tema “Masuk Surga”, yang disampaikan berdasarkan sejumlah ayat Alkitab, di antaranya Roma 10:9, Matius 25:30, Filipi 4:6–7, Roma 3:23, dan Roma 6:23.

Melalui materi tersebut, para Warga Binaan diajak untuk merenungkan makna iman, pertobatan, serta pentingnya hidup dalam pengharapan dan ketaatan sebagai bekal untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Suasana kebaktian berlangsung dengan penuh penghayatan. Para Warga Binaan tidak hanya mengikuti pujian dan doa bersama, tetapi juga menerima pelayanan doa secara langsung dari para pelayan rohani sebagai bentuk penguatan iman dan ketenangan batin.

Kepala Rutan Kelas IIB Ponorogo, M. Agung Nugroho, menegaskan bahwa pembinaan rohani merupakan bagian penting dalam sistem pemasyarakatan. Menurutnya, kegiatan keagamaan mampu memberikan dampak positif bagi perubahan sikap dan pola pikir Warga Binaan.

“Kebaktian rohani ini menjadi sarana pembinaan yang bermakna untuk memperkuat mental, menumbuhkan kesadaran diri, serta membangun harapan agar Warga Binaan dapat berubah menjadi pribadi yang lebih baik saat kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Melalui kegiatan pembinaan rohani yang berkelanjutan, Rutan Ponorogo berharap Warga Binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga memperoleh kesempatan untuk memperbaiki diri, menata masa depan, serta kembali ke tengah masyarakat dengan bekal spiritual yang kuat.(abw)

0/Post a Comment/Comments

Dibaca