Ponorogo-jatimsatu.com-, Paska mahasiswa mengelar aksi unjuk rasa, wargapun memblokade jalan akses Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mrican pada Selasa pagi (21/3/2023). Kang Bupati Sugiri Sancoko bersama sejumlah Kepala OPD bergerak cepat untuk menemui sejumlah warga dan Mahasiswa PMII, untuk berdialog menentukan solusi terbaik.
Kang Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa pihaknya menyadari terkait persoalan sampah ini. Beban sampah di TPA Mrican diakuinya luar biasa. Hal ini merupakan akumulasi yang belum selesai mulai puluhan tahun yang lalu.
"Periode ini saya harus menyelesaikan persoalan sampah. Maka kami anggarkan 3 Milyar dengan menggendeng pihak ke 3 untuk taping fee, mengolah sampah, kemudian talut hipa ini sampai selesai,"terangnya.
"Pada bulan Juni 2023 mendatang PT yang mengerjakan itu harus eksisting dan april awal ini dimulai hipa bersama talut agar tidak merembet ke sawah sawah warga, karena sumbu hidupnya dipertanian, ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan yang pernah pernah rugi dari limbah ini ada solusi BTT, meskipun tidak harus mengganti panen. Paling tidak sebagai pengganti dan pengobat penderitaan akibat limbah ini.
"Kita sedang berproses dan tidak berhenti hentinya dalam bekerja dengan Dinas terkait. Beban sampah kita itu 100 ton sehari, maka kita carikan solusinya. Berpindah tempat itu tidak menyelesaikan sampah, maka itu kita menggandeng pihak ke 3 untuk memproduksi sampah 130 ton sehari dan secara perlahan lahan sampah akan selesai.Mari kita rumuskan dan kita kawal bersama sama biar clear,"katanya.
Usai pertemuan tersebut, warga dan mahasiswa membuka blokade jalan menuju TPA Mrican.(adv/dd)
Posting Komentar