Menurut Kapolsek Jenangan, Iptu Amrih Widodo, SH, korban tidak menyadari bahwa saluran air yang ditutup beton sudah terisi penuh dengan air. Korban terbawa arus sejauh kurang lebih 300 meter dan tersangkut pipa PDAM di depan kantor kelurahan.
"Korban ditemukan oleh Taufik, warga setempat, yang ikut mencari korban setelah mendengar teriakan minta tolong dari Ridho. Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Aisyiyah Ponorogo oleh ibunya, Sri Budi Lestari, yang merupakan lurah di Desa Kemiri. Namun, korban sudah meninggal dunia," ujar Amrih.
Amrih menambahkan, hasil visum tidak menunjukkan adanya tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban. Korban murni meninggal dunia akibat tenggelam di saluran air. Jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
"Keluarga korban sudah menerima kematian korban sebagai musibah dan membuat surat pernyataan yang menyatakan hal tersebut. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat bermain air di saluran air, terutama saat hujan deras. Kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan saluran air agar tidak tersumbat oleh sampah dan mengganggu aliran air," tutup Amrih.(dd)
Posting Komentar